Sabtu, 22 Maret 2014

hatiku

Kenapa kamu begitu? Apa bagimu aku hanya mainan/barang yang bisa di mainkan, Tapi setelah itu di buang begitu saja&mencari yang baru? Siakpmu membuatku marah dan benci padamu Hatiku sakit, remuk, patah karena mu ! Inginku melupakanmu, tapi disisi lain kamu sangat berarti bagiku Walau sering sekali kau membuatku marah Tapi rasa cinta ini lebih besar dari yang kau kira Sedih ataupun gembira tlah kita lalui bersama selama hampir dua tahun Entah mengapa hatimu selalu saja tak bisa melihat dan menerimaku Apa mungkin hatimu hanya untuk yang lain Tapi mengapa kamu selalu membutuhkan kehadiranku saat kau terjatuh Dan kini kau sudah bahagia & tidak lagi membutuhkan ku Good bye sayangku , semoga kamu dan cintamu bahagia Aku hanya bisa berdoa untukmu sayang Aku tak mungkin melupakanmu yang dulu selalu ada di hatiku Mungkn rasa cintaku padamu sudah hilang Tapi aku akan tetap mengenang cinta kita, walau kita tak dapat lagi seperti dulu Namun aku yakin jodoh kita pasti menanti Walau aku tak berarti bagimu, aku senang dapat mencintamu Walau sering menangis, tapi aku bahagia dapat bersamamu Semoga kamu dapat mencintaiku suatu hari nanti Tapi apa mungkin? hanya angan ku saja Terima kasih...
Di sini kami mencari kematian, kemenangan hanya di sisi ALLAH. Saat anda tertidur dalam kehangatan selimut daging-daging manusia Bosnia, dalam kesejukan atap-atap runtuh Chechnya, dalam kelembutan kehormatan wanita Afgan, dalam mimpi indah daratan Palestina, dalam buaian dongeng rakyat Irak. Kami merayap mencari mati. Kami tidak ingin tidur. Kami takut dengan kesenangan dunia, kami takut seperti anda, kelak menjadi tamak. Tamak pada kesenangan semu, tamak pada kesombongan, tamak pada kebohongan. Kami haus darah. Darah anda, teriakan kesakitan anda, kekalahan anda, kerugian anda dan ketakutan anda; semua itu menjadi penghibur kami, penghibur kesepian kami, pengisi waktu kami. Sebelum kami berjumpa dengan Robb kami, dengan membawa bendera kemenangan. Kami yakin Rabb kami penuhi janji, kami yakin Al Qur`an benar adanya, kami yakin sabda Rasululloh, kami yakin Islam akan selalu berkibar dan menyebar serta menjadi yang terbenar. Setiap tetes darah kami di sini, adalah janji syurga dan kemenangan akhirat semakin mendekat. Setiap peluh keringat kami di sini, adalah yakin membersihkan tanah Islam yang telah ternajisi tapak-tapak kaki anda. Pekikan kami adalah lagu-lagu suci, pengagung yang Teragung.

syair jihad

Apa untuk Jihad di Sana Ada yang Mencari Jalan ? Bagi setiap musibah ada penghibur yang meringankannya Tapi bagi yang menimpa Islam tiada penghiburnya Sampai semua mihrob menangis padahal ia benda mati Bahkan seluruh mimbar merintih sedangkan ia kayu jati Seorang `Abid yang tunduk kepada Alloh lagi penuh kekhusyu`an Sedang air mata dari kedua pipinya bercucuran Kini masjid-masjid telah menjadi gereja di waktu maghrib Tidak ada di dalamnya selain lonceng dan kayu salib Itulah musibah melupakan apa yang telah lalu Dan tidak mungkin lupa walau waktu telah lama berlalu… Wahai para penunggang kuda yang kurus kelelahan Seolah ia burung penyambar dalam bidang pacuan Wahai para penyandang pedang India yang tajam Seolah ia bara api di kegelapan malam yang kelam Wahai orang-orang bercengkrama di belakang sungai karena gembira Di negerinya mereka memiliki kejayaan dan kuasa… Apa kalian telah mengetahui berita tentang Islam sekarang Sungguh para pengendara telah berjalan dengan berita mereka Sungguh banyak para tokoh meminta bantuan Sedang mereka tawanan dan terbunuh Namun tidak bergeming satupun manusia Kenapa saling memutus dalam Islam di antara kalian Sedang kalian wahai hamba-hamba Alloh adalah Saudara Apa tidak ada jiwa-jiwa besar yang memiliki cita-cita Apa terhadap kebaikan ini ada penolong dan pembela… Hai orang-orang yang untuk membela suatu kaum telah terpecah banyak golongan Yang karenanya mereka diserang kekafiran dan kedurjanaan Kemarin mereka raja-raja di istana mereka Sekarang dalam belenggu kekafiran mereka menjadi sahaya Andai engkau melihat mereka bingung tiada penunjuk jalan Berbagai pakaian kehinaan mereka telah rasakan Andai engkau lihat tangisan mereka saat diperjual-belikan Tentu engkau terperangah dan diliputi kepedihan… Ya Robb, bayi dan sang ibu telah dipisahkan Sebagaimana ruh telah dijauhkan dari badan Sang puteri yang tak pernah dilihat matahari dengan terbuka Seolah ia berlian dan batu permata Kini digiring si bule sebagai budak seraya dihinakan Matanya menangis dan hati penuh keheranan Untuk seperti ini hati luluh karena kesedihan Andai di hati ini ada Islam dan keimanan Apa untuk Jihad disana ada yang mencari jalan… Sungguh surga peristirahatan telah penuh dengan hiasan Bidadari dan para pelayan telah menengok dari kamar-kamar Mendapatkan kebaikan ini demi Alloh mereka para pendekar Kemudian sholawat kepada Al-Mukhtar dari Alloh semoga di limpahkan Sepanjang angin berhembus dan berguncang dahan pepohonan…

syair jihad

Apa untuk Jihad di Sana Ada yang Mencari Jalan ? Bagi setiap musibah ada penghibur yang meringankannya Tapi bagi yang menimpa Islam tiada penghiburnya Sampai semua mihrob menangis padahal ia benda mati Bahkan seluruh mimbar merintih sedangkan ia kayu jati Seorang `Abid yang tunduk kepada Alloh lagi penuh kekhusyu`an Sedang air mata dari kedua pipinya bercucuran Kini masjid-masjid telah menjadi gereja di waktu maghrib Tidak ada di dalamnya selain lonceng dan kayu salib Itulah musibah melupakan apa yang telah lalu Dan tidak mungkin lupa walau waktu telah lama berlalu… Wahai para penunggang kuda yang kurus kelelahan Seolah ia burung penyambar dalam bidang pacuan Wahai para penyandang pedang India yang tajam Seolah ia bara api di kegelapan malam yang kelam Wahai orang-orang bercengkrama di belakang sungai karena gembira Di negerinya mereka memiliki kejayaan dan kuasa… Apa kalian telah mengetahui berita tentang Islam sekarang Sungguh para pengendara telah berjalan dengan berita mereka Sungguh banyak para tokoh meminta bantuan Sedang mereka tawanan dan terbunuh Namun tidak bergeming satupun manusia Kenapa saling memutus dalam Islam di antara kalian Sedang kalian wahai hamba-hamba Alloh adalah Saudara Apa tidak ada jiwa-jiwa besar yang memiliki cita-cita Apa terhadap kebaikan ini ada penolong dan pembela… Hai orang-orang yang untuk membela suatu kaum telah terpecah banyak golongan Yang karenanya mereka diserang kekafiran dan kedurjanaan Kemarin mereka raja-raja di istana mereka Sekarang dalam belenggu kekafiran mereka menjadi sahaya Andai engkau melihat mereka bingung tiada penunjuk jalan Berbagai pakaian kehinaan mereka telah rasakan Andai engkau lihat tangisan mereka saat diperjual-belikan Tentu engkau terperangah dan diliputi kepedihan… Ya Robb, bayi dan sang ibu telah dipisahkan Sebagaimana ruh telah dijauhkan dari badan Sang puteri yang tak pernah dilihat matahari dengan terbuka Seolah ia berlian dan batu permata Kini digiring si bule sebagai budak seraya dihinakan Matanya menangis dan hati penuh keheranan Untuk seperti ini hati luluh karena kesedihan Andai di hati ini ada Islam dan keimanan Apa untuk Jihad disana ada yang mencari jalan… Sungguh surga peristirahatan telah penuh dengan hiasan Bidadari dan para pelayan telah menengok dari kamar-kamar Mendapatkan kebaikan ini demi Alloh mereka para pendekar Kemudian sholawat kepada Al-Mukhtar dari Alloh semoga di limpahkan Sepanjang angin berhembus dan berguncang dahan pepohonan…
Ku buka mata .. cahaya pagi menembus kaca jendela .. Semerbak mawar merah dan putih merekah .. Ku buka jendela .. Ku hirup udara segar .. Melihat kabut tebal masih menyelimuti bumi .. Setetes embun membasahi daun .. Kicauan indah terdengar di telinga .. Angin berhembus halus menembus kulit Ku lihat awan seputih melati .. Juga langit, sebiru lautan samudra .. Kini kusiap menghadapi hari yang baru .. Dan indahnya bumi ..

tanah airku

Angin berdesir dipantai Burung berkicau dengan merdu Embun pagi membasahi rumput-rumput Itulah tanah airku Sawahnya menghijau Gunungnya tinggi menjulang Rakyat aman dan makmur Indonesiaku Tanah tumpah darahku Jaga dan rawatlah selalu Disanalah aku dilahirkan dan dibesarkan Disanalah aku menutup mata Oh..... tanah airku tercinta Indonesia jaya.....

keindahan alam

Bak gelombang jiwa di udara Laksana sinar di pagi hari Bagaikan rembulan mengarunggi samudra Seperti peri kehilangan cahaya matahari Meskipun langit menyinari bumi Mirip bola di senja kelap Umpama terbang setinggi awan Bagaikan bintang menghiasi malam Sinar mentari bagaikan surya